Minggu, 26 Juni 2011

Warga Gotroy Bersihkan Material Banjir Bandang

Sat, Apr 30th 2011, 08:38


Warga korban banjir bandang di Kampung Burni Bius, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, Jumat (29/4) bergotong-royong menyingkirkan bongkahan batu yang menyumbat saluran air. Hal itu dilakukan warga, lantaran sampai saat ini alat berat belum dikerahkan ke lokasi itu. SERAMBI/MAHYADI


TAKENGON - Puluhan masyarakat korban banjir bandang di Kampung Burni Bius, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, Jumat (29/4) bergotong-royong membersihkan lumpur dan tumpukan bebatuan yang berserakan di kampung. Musibah banjir bandang yang melanda pada Rabu (27/4) malam lalu, selain merusak jembatan penghubung di Kampung Burni Bius, juga menyisakan tumpukan lumpur serta bongkahan batu besar yang menutup ruas jalan.

Warga yang bergotong-royong menyingkirkan bongkahan batu besar, dilakukan dengan cara manual tanpa menggunakan peralatan, sehingga batu-batu besar yang bertumpuk di pemukiman warga itu dibiarkan tertonggok di tengah ruas jalan kampung Burni Bius. “Kami khawatir, jika bebatuan itu tidak segera dibersihkan dan dipindahkan, kalau terjadi lagi hujan deras akan memicu terjadinya luapan air karena alur ini sudah dangkal tertimbun tanah dan batu,” kata Hamzah, salah seorang warga Burni Bius, kepada Serambi Jumat (29/4).

Hingga hari kedua paska kejadian, katanya, belum ada satupun alat berat dikerahkan ke kampung itu, untuk menyingkirkan sisa-sisa banjir bandang, sehingga puluhan masyarakat setempat berinisiatif untuk melakukan gotong royong. Menurut Hamzah, yang didampingi beberapa warga Kampung Burni Bius, sebelumnya warga sudah meminta untuk dapat dikerahkan alat berat untuk menyingkirkan bebatuan itu. “Kalau nggak pakai alat berat, mana bisa kami pindahkan batu-batu besar itu. Mungkin untuk sementara kami hanya mampu menggeser saja,” ungkap Hamzah.

Selain alat berat, warga korban banjir bandang di Kampung Burni Bius, meminta agar jembatan penghubung antar kampung yang ikut rusak diterjang banjir bandang, agar bisa segera ditangani dan diperbaiki oleh pihak Pemkab Aceh Tengah. Permintaan itu disampaikan warga lantaran kondisi jembatan yang telah rubuh, nyaris menutupi aliran air, sehingga dikhawatirkan jika tiba-tiba terjadi luapan air besar akan merembet ke rumah-rumah warga. “Kalau sempat jembatan ini jatuh dan menutup aliran alur ini, bisa lebih parah lagi. Ya kita harap pihak pemerintah bisa segera menangani ini dengan segera,” tambah seorang warga lainnya.

Amatan Serambi puluhan warga yang melakukan pembersihan lokasi banjir bandang itu, hanya mengandalkan cangkul dan beberapa batang kayu untuk menggeser bongkahan batu besar yang bertumpuk di tengah-tengah Kampung Burni Bius. Sementara itu, puluhan Kepala Keluarga (KK) yang terkena imbas banjir, sebagian masih mengungsi karena takut terjadi banjir susulan melihat kondisi cuaca yang masih diguyur hujan. Dan tidak jauh dari lokasi musibah, dibangun tenda-tenda darurat untuk menampung para korban.(c35)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar