Rabu, 05 Januari 2011

Cina Akan Bangun Pabrik Getah Pinus di Gayo

Sun, Jan 2nd 2011, 09:59

TAKENGON - Sebuah perusahaan asal Cina yang bergerak di bidang minyak terpentin, PT Anchen Huaqong, akan mendirikan pabrik pengolahan getah pinus di kawasan Gelampang, Kampung Simpang Tige Uning, Kecamatan Linge, Aceh Tengah, sekitar 40 kilometer arah tenggara Kota Takengon. Investor Cina itu juga akan membeli getah pinus dari masyarakat setempat melalui koperasi yang dibentuk di kawasan tersebut. Direktur PT Anchen Huaqong, Kamisan Ginting SH, Sabtu (1/1) mengatakan, Kecamatan Linge cukup potensial untuk dibangun perusahaan prosessing getah pinus menjadi minyak terpentin dan gambrosin. Kedua jenis minyak yang dihasilkan pohon pinus ini merupakan bahan baku industri cat dan berbagai jenis alat pewarna.

Dibanding kawasan lain di dataran tinggi Gayo, kata Kamisan, Kecamatan Linge memiliki lahan tanaman pinus rakyat yang sangat luas mulai dari Kampung Bur Lintang hingga ke kawasan Ise-Ise, perbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues. “Setelah dilakukan penjajakan awal, perusahaan Cina, PT Anchen Huaqong akan membuka pabrik prosessing di Kecamatan Linge, di pusat perkebunan pinus rakyat,” katanya. Dikatakannya, bila pabrik pengolahan getah pinus itu beroperasi, maka akan dibutuhkan 4.000 orang tenaga kerja lokal untuk menderes (menyadap) getah pinus. Semua para pekerja direkrut dari warga lokal Kecamatan Linge sehingga lebih dekat dengan Tempat Penampungan Getah Sementara (TPGS) yang letaknya berdekatan dengan lokasi pemukiman warga setempat.

Dalam operasionalnya, sebut Kamisan, perusahaan Cina itu mengelola seluas 5.000 hektare lahan pinus di Kecamatan Linge. Sementara 5.000 hektare lagi dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Tanoh Gayo. “Semua lahan pinus yang dikelola berada dalam Hutan Produksi Terbatas (HPT), sehingga tidak mengganggu hutan lindung di dataran tinggi Gayo,” tambahnya. Dijelaskan, perusahaan Cina itu akan melatih tenaga lokal untuk menderes getah pinus, sehingga semua pekerja mahir menderes getah pinus sesuai dengan standar kualitas yang digunakan PT Anchen Huaqong.

PT Anchen Huaqong yang berkantor pusat di negera Cina telah menyiapkan mesin pengolah getah pinus menjadi terpentin dan gambrosin dengan kapasitas produksi 36.000 ton per tahun. “Mesin pengolahan sudah berada di Medan, Sumatera Utara, bila sudah memperoleh izin maka akan kita angkut ke Aceh Tengah,” ujar Kamisan Ginting. Ditambahkan, Indonesia adalah negara terbesar nomor dua penghasil pinus dunia. Dari hasil penelitian dilakukan bertahun-tahun, getah pinus merkusii yang tumbuh di Kabupaten Aceh Tengah memikili kualitas terbaik dunia. Di Aceh terdapat sekitar 130 ribu hektare lahan hutan pinus merkusii yang keseluruhan berada di Kabupaten Aceh Tengah.

Dari luas lahan itu, areal yang bisa disadap (dideres) sekitar 25.000 hektare dan jumlah tersebut cukup besar memberi manfaat kepada masyarakat dan juga pemerintah setempat. Apalagi hasil getah yang telah diolah itu untuk memenuhi pasar ekspor. “Selama ini, pinus diekploitasi pohonnya untuk dijadikan bahan kayu, sementara getahnyadibuang begitu saja meski getah tersebut kualitas terbaik di dunia,” ujar Kamisan Ginting.

Bupati Aceh Tengah Nasaruddin berharap pihak PT Anchen Huaqong dapat mempekerjakan penduduk lokal dalam operasional perusahaan tersebut. Apalagi pekerjaan menderes bagi masyarakat Gayo bukanlah pekerjaan baru. Sejak adanya PT Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dulu yang beroperasi di daerah itu, masyarakat Gayo bukan hanya menderes tapi memproses getah pinus menjadi produk-produk yang setengah jadi. Sebelumnya, dalam ekspose Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK), Jumat (31/12) di Oproom Kantor Bupati Aceh Tengah, hadir Ketua DPRK Aceh Tengah, Zulkarnaen, para kepala dinas lingkungan Pemkab Aceh Tengah, imum mukim di Kecamatan Linge dan para kampung. “Mudah-mudahan izin usaha pabrik pengolahan getah karet ini cepat terealisasi,” ujar Suhanda SIP, staf Dinas Perkbunan dan Kehutanan Aceh Tengah.(min)

Sumber : Serambinews.com

6 komentar:

  1. Halo Aceh !perusahan yg nyadap getah pinus di Aceh silakan kirim no e-mail nya !nanti kami kirim FS tehnology nya kalau memang serius or hanya nyadap and jual getah nya aja kali?ya ya ya ya Aceh nga kaya dong atau BUMD aja yg kerjakan

    BalasHapus
  2. Kalau BUMD Aceh mengelola hutan pinus pemda kaya and rakyat senang.

    para AHLI kami siap membantu dr buat GUM ROSIN,TURPENTIN sampai DERIVATED nya .para Ahli kami bukan ahli2 an lo FS nya Tehnology Internasional.Ya Ya Ya and no email pak gubernur kirimya

    BalasHapus
  3. YG MULIA Bapak Gubernur Aceh?
    kalau ada insvector berminat usaha GETAH PINUS ya minta FS tehnology nya,nanti tau arah perusahan mau buat apa.No e-mail kami erdyinsfector@gmai,com dan kami bisa kirim e-mail kemana materi FS tehnology nya !WSS Erdy

    BalasHapus
  4. Kami udah lihat pabrik getah pinus diaceh dan sebagai anak Bangsa kami sedih.apalagi Investor asing !reaktor yg di buat nga bisa process ke hilir dan hanya untuk ambil bahan baku di kirim ke luar negeri lantas mereka olah jadi Gum rosin,Turpentin dan derivated lantas jual lagi ke indonesia 4 s/d 5 kali lipat ya ya ya bobol devisa kita.Ayo Ayo pengusaha Aceh bangkit olah sendiri patungan Anda untung pemda dapat duit dan rakyat nga ribut.Wss erdyinspector@gmail.com

    BalasHapus
  5. Kalau BUMD Aceh mengelola hutan pinus pemda kaya and rakyat senang.

    para AHLI kami siap membantu dr buat GUM ROSIN,TURPENTIN sampai DERIVATED nya .para Ahli kami bukan ahli2 an lo FS nya Tehnology Internasional.Ya Ya Ya and no email pak gubernur kirimya

    BalasHapus
  6. Halo Aceh !perusahan yg nyadap getah pinus di Aceh silakan kirim no e-mail nya !nanti kami kirim FS tehnology nya kalau memang serius or hanya nyadap and jual getah nya aja kali?ya ya ya ya Aceh nga kaya dong atau BUMD aja yg kerjakan

    BalasHapus