Kamis, 17 Maret 2011

Petani Strauberri Takengon Kesulitan Basmi Semut

Wed, Feb 2nd 2011, 09:05

TAKENGON - Petani strauberi di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, kesulitan untuk membasmi hama semut yang menyerang buah strauberi milik mereka. Mereka enggan menggunakan obat-obatan yang mengandung zat kimia untuk mengusir hama semut lantaran takut merusak kualitas serta khawatir buah strauberi akan tercemar bahan kimia. Akibatnya, sebagian buah strauberi membusuk karena diserang hama semut.

Idris, salah seorang pengelola kebun strauberri di Blang Bebangka, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, kepada Serambi, Minggu (30/1) menyebutkan, serangan hama semut merupakan kendala terbesar dalam pengembangan buah strauberri di daerah itu. Pasalnya, buah strauberri yang siap panen sebagian membusuk karena dimakan oleh semut.

“Ada juga siput tanah yang mau memakan buah strauberri tapi lebih parah serangan hama semut karena buah strauberri kan manis sehingga semut tertarik untuk memakan buah yang hampir masak,” sebut Idris

Ia katakan, dalam waktu tiga hari sekali sekitar 15 kilogram buah strauberri dipetik dari kebun miliknya namun sekitar dua kilogram tidak bisa dipasarkan karena sebagian telah membusuk diserang hama semut. Untuk saat ini kata Idris, ia kesulitan untuk mengusir hama semut yang telah menyerang tanaman buah strauberri miliknya karena tidak berani menggunakan obat-obatan mengandung zat kimia.

“Kami nggak berani pakai zat kimia untuk mengusir hama semut karena nanti kan buahnya dimakan orang. Apalagi buah strauberri ini kulitnya tipis sehingga kalau obat kimia kan bahaya,” katanya.

Sebelumnya para petani strauberri di daerah itu, kesulitan dari segi pemasaran buah namun justru untuk saat ini, hasil produksi buah strauberri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Pemasaran buah strauberri selain untuk memenuhi kebutuhan lokal juga dipasarkan hingga ke luar daerah. Harga buah strauberi dijual dari petani kepada para pedagang sekitar Rp 50 ribu perkilogram.

“Kami tidak bisa memenuhi permintaan pasar karena minimnya hasil produksi. Untuk saat ini dari jumlah 30 ribu batang strauberri bisa menghasilkan sekitar 15 kg buah strauberi setiap tiga hari sekali dan sekitar dua kilo busuk diserang semut,” ungkap Idris.(c35)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar